Cara Menghilangkan Jerawat

Ngomongin jerawat, ada nggak ya manusia yang nggak pernah jerawatan seumur hidupnya?

Wah... keren juga ya kalau ada yang bikin vitae 'tidak pernah jerawatan'. hihi...

Kalau kita ngomongin jerawat, pernah nggak skinhealth lover berpikir untuk berdamai saja dengan jerawat dan membiarkan dia tinggal begitu saja? Atau begitu nampak satu saja mendarat di wajah, langsung di basmi dengan obat jerawat?

Jerawat memang bikin sebagian orang kesel karena jadi nggak percaya diri, walaupun ada sebagian orang yang santai saja menghadapi jerawat. Disisi lain, banyak juga yang sampai mumet dan kehabisan cara mengatasi jerawat yang sudah menahun tapi tidak juga hilang atau malah muncul bergantian.

Tapi tahu nggak, kalau sebenarnya kehadiran jerawat satu atau dua di kulit merupakan tanda kulit kita masih alami?

Karena jerawat hanya tumbuh pada kulit yang alami tanpa pelapis cream yang  mengandung bahan berbahaya seperti hydroquinone atau merkuri, maupun yang dilapisi cream berbentuk gel yang ternyata adalah whitening yang dipakai untuk cat tembok. Artinya, kulit yang selalu dilapisi produk-produk kimia sintetis berbahaya, tidak akan mungkin menjadi ekosistem bagi aktivitas bakteri yang menjadi sebab timbulnya jerawat.

Ibarat hutan nih, yang masih terpelihara kondisinya tentu menjadi ekosistem bagi banyak satwa. Namun, kalau gundul dan area dibakar, tentunya tidak ada satwa apapun yang mau/bisa bertahan hidup disana.

Jerawat merupakan peradangan pada folikel rambut yang terjadi akibat kotoran di pori-pori yang tersumbat karena minyak berlebih, atau adanya sel-sel kulit mati maupun sisa make-up tidak terangkat sempurna, mengundang adanya aktivitas bakteri. Makanya kulit yang tidak pernah polosan dan selalu bergantung pada produk kecantikan maupun perawatan yang melanggar etika penggunaan obat-obatan, tidak akan berjerawat, kecuali hal itu merupakan adanya tanda ketidakcocokan sebuah produk kecantikan atau perawatan pada kulit.

Jadi, kulit yang mendapati treatment khusus pemakaian kimia sentetis berbahaya, memang tidak akan jerawatan.

Pada umumnya, jerawat muncul akibat kulit yang berminyak secara berlebihan dan juga kotor, pun saat itu kulit sedang berada dalam tahap proses alaminya, sehingga bisa mengundang bakteri untuk mampir. Artinya, kulit yang sehat tetap akan muncul jerawat akibat adanya aktivitas hormon yang sedang tidak stabil. 

Meskipun jerawat memang sering jadi masalah bagi wajah atau punggung seseorang, namun jerawat bukanlah sebuah masalah besar jika kita memiliki pemahaman tentang kondisi kulit mulai dari yang sensitif hingga normal. 

Karena hal itulah, kita wajib memperhatikan penggunaan produk yang mesti disesuaikan terlebih dahulu dengan jenis kulit masing-masing. Setiap produk kecantikan memiliki efek samping. Misalnya nih, skinhealth lover yang tidak jerawatan tapi mau memakai produk kecantikan untuk wajah berjerawat, nantinya akan mengalami kecenderungan kulit menjadi kering. Biasanya yang seperti ini terjadi bila tipe kulitnya memang tergolong dry skin. Selain itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan komedo dan bahkan berkerak.


Kita perlu melakukan observasi selama 7-14 hari ketika ingin mencoba sebuah produk. Apabila dirasa aman atau tidak didapatkan keluhan maka produk tersebut dapat dilanjutkan. 


Jangan sampai memaksakan pemakaian, yang bisa membuat jerawat dari yang cuma satu aja, nantinya bisa sampai bertumpuk hingga menyebabkan peradangan dan wajah pun menjadi bengkak yang malah bikin repot. 


Peradangan kulit akibat jerawat dapat semakin buruk oleh faktor sebagai berikut:


1. Hormon.


Terganggunya kestabilan hormon estrogren yang terlalu rendah bisa menjadi pemicu kemunculan jerawat. Begitupun dengan hormon testosteron yang terlalu tinggi. Peningkatan kadar hormon androgen ini, dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak di wajah secara berlebihan. Efeknya, pori-pori kulit bisa tersumbat dan muncul jerawat.


2. Stres dan depresi.


Seberapa besar faktor ini berpengaruh pada kulit? 


Tentunya besar, karena efek stres dan depresi akan berdampak besar pada sistem kekebalan tubuh dan kestabilam hormon. Secara otomatis, kulit juga akan terganggu.


3. Salah menggunakan produk yang tidak cocok dengan jenis kulit.


Kita perlu mengenali tipe kulit kita sendiri. Karena setiap produk memang diformulasikan untuk jenis kulit tertentu dan memiliki efek samping yang berbeda pada setiap jenis kulit. Dari kulit yang sentisif, kering, berminyak, kombinasi hingga yang normal, semuanya memiliki karakter yang berbeda-beda. Jadi, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan pakar agar skinhealth lover gak salah dalam memilih produk.


4. Makanan dan minuman.


Makan sembarangan tanpa konsep mengelola asupan, akan berdampak pada kesehatan kulit. Beberapa jenis makanan dan minuman bisa menjadi pemicu berbagai masalah kulit. Terlalu banyak mengkonsumsi minuman tinggi gula buatan ataupun makanan berminyak (gorengan) serta jenis  makanan dengan indeks glikemik tinggi juga berpengaruh terhadap pemicu munculnya jerawat.


Contoh makanan indeks glikemik tinggi yang bisa memicu jerawat adalah roti, biskuit, pasta dan mie. Makanan cepat saji juga semua olahan makanan dengan menggunakan tepung juga masuk ke dalam indeks glikemik yang tinggi. 


Kenapa?


Lonjakan gula darah akan memicu peningkatan hormon androgen di dalam tubuh menjadi aktif. Kalau sudah aktif, tentunya kelenjar ini mendorong kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum yang menjadikan kulit tampak berminyak.


5. Kurang tidur.


Tidur adalah masa mengembalikan vitalitas kulit. Tanpa tidur maka kulit akan kehilangan fase membangun kembali kemampuannya. Bayangkan jika kamu kurang tidur, kapan kulitnya membangun stamina dan daya tahannya?


Setelah kita punya banyak informasi tentang pemicu jerawat begini, tentunya kita lebih muda donk mencegahnya sebelum terjadi.


Intinya kalau sulit sudah berminyak secara berlebihan, skinhealth lover mesti pandai nih mengontrolnya kembali. Bakteri penyebab jerawat lebih mudah menempel pada kulit berminyak. Makanya, jenis kulit berminyak selalu disandingkan dengan masalah jerawatan.

Gimana donk kalau jerawatny sudah kadung ada dan menetap di wajah dan punggung skinhealth lover?

Gampang.

✓ Cukup dibersihkan secara teratur dengan produk body wash atau facial wash yang khusus kulit berjerawat, tidak digosok dengan keras/kuat dibagian yang berjerawat, tidak menggunakan cream apapun sementara waktu dan yang terpenting putuskan akses masuk yang menjadi jalan bakteri jadi singgah.


✓ Caranya dengan menjaga kebersihan wajah dan tubuh. Ganti sprei, sarung bantal dan guling secara teratur, dan perhatikan tingkat kebersihannya. Begitupun dengan mukenah, hijab, pakaian dan handuk. Ganti pakaian yang sudah berkeringat, pakai handuk yang selalu bersih setiap selesai membersihkan wajah dan tubuh.


✓ Hindarkan rambut dan tangan yang belum dicuci bersih agar tidak menyentuh kulit, dan jangan membiasakan jerawat di pencet atau dikerok. Perhatikan kebersihan kuku dan jari saat memang harus menyentuh wajah.


✓ Makan yang benar dan sehat serta minum air yang cukup di waktu yang tepat, merupakan langkah baik agar kebiasaan hidup sehat juga bisa didapatkan. 


✓Tidur yang cukup dan teratur.


✓ Gunakan pembersih wajah dan tubuh yang non-SLS, non-paraben, bebas kimia sintetis berbahaya, dan yang memiliki komposisi rendah indeks komedogenik. Jika dibutuhkan, sebaiknya berkonsultasi dengan pakar, agar jerawatnya bisa segera diatasi.

Oya, berdasarkan pengalaman #ummuzaid, wajah skinhealth lover yang berminyak, hati-hati ya dalam menggunakan VCO, minyak kelapa dan minyak zaitun, maupun bodybutter. Kesemuanya ini memang sangat baik bagi kulit, namun tidak terlalu bagus untuk jenis kulit berminyaka. 

Gunakanlah hanya di saat facial, maskeran, scrubing, maupun guasa wajah. 

Kecuali...., ini sebagai catatan ya.., jika sebuah produk perawatan tubuh dan kecantikan yang skinhealth lover pakai menggunakan bahan tersebut, bisa jadi telah dikomposisikan dengan baik bersamaan dengan natural ingredient lainnya (bukan tunggal), yang membuat keseimbangan pH kulit tetap terjaga. 

Pada kulit berminyak sebaiknya menggunakan jenis minyak yang lebih ringan seperti jojoba oil, maringa oil dan sunflower seed oil. Carilah produk face oil yang cocok untuk jenis kulit berminyak.

Kita memang harus pandai memperhatikan komposisi setiap produk skincare yang kita gunakan, lalu mencobanya terlebih dahulu pada bagian kulit yang paling sensitif, yakni di bagian belakang telinga atau punggung tangan. Cobalah metode ini selama tiga hari berturut-turut sebelum tidur untuk melihat reaksinya pada kulit.

Sebagai tambahan solusi mudah, nyaman, aman dan minim resiko, skinhealth lover bisa menggunakan produk bergenre natural handmade yang tidak diproduksi secara massal dan pabrikan. Karena biasanya rangkaian daily skincarenya, diformulasikan dari bahan-bahan alami, tanpa pewarna buatan dan pengawet (non-paraben), tanpa sodium laureth/lauryl sulfate, non-xenohormon, dan tanpa kimia sintetis yang berbahaya, sehingga minim resiko dan nggak bikin was-was selama pemakaian.


Nah, gimana skinhealth lover, udah banyak dapet info kan soal jerawat? 


Semoga bermanfaat ya.... 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid