Belanja Murah atau Belanja Hemat?

Kapan belanja terakhir yang malah tidak berguna?


Belanja itu menyenangkan, malah sebagian orang menjadikan aktivitas belanja sebagai terapi. Beberapa keadaan buruk dalam kehidupan ternyata bisa dinetralisir dengan belanja. Maybe, ada sisi bahagia yang bisa menghancurkan perasaan negatif di dalam diri.


Namun, sejauh mana bisa kita mengontrol diri dalam juga penting. Berapa banyak orang yang justru menjalani hidup yang penuh keborosan karena terlalu doyan belanja.


Kenyataannya, kesenangan dalam berbelanja malah sering membuat beberapa masalah. Sistem keuangan yang berantakan, tumpukan makanan expired dan beberapa barang yang tidak terpakai, justru berujung penyesalan. Biasanya kebanyakan orang hanya berpikir soal belanja murah daripada belanja hemat. Belanja karena melihatnya harganya murah padahal nilai pentingnya rendah, atau belanja barang yang murah padahal kualitasnya rendah, yang akhirnya malah, membeli kembali berkali-kali, yang jika dihitung pengeluarannya lebih mahal ketimbang membeli satu produk yang sekalian mahal namun berkualitas cukup memuaskan.


Kesenangan berbelanja bahkan bisa menyebabkan orang rela berhutang. Gaya hidup yang terlalu berambisi untuk membeli segala yang dilihat dan diinginkan, merupakan awal konflik dalam kerusakan sistem keuangan. Banyak yang tidak memikirkan lagi soal poin penting soal alasan kenapa sesuatu hendak di beli. Apa yang menjadi dasar kebutuhan dan kepentingan juga sering diabaikan. 


Padahal, membeli dan berbelanja adalah satu cara memenuhi kebutuhan hidup yang tidak dapat kita hasilkan sendiri. Kita membutuhkan produk orang lain secara mandiri kita tidak dapat menghasilkannya. 


Kebanyakan orang-orang boros memiliki aspek dalam berbelanja justru menyisir pada dalil suka-suka. Sedangkan orang-orang yang hemat, memilih berbelanja atas dasar kebutuhan dan kepetingan yang didapat dari produk buatan orang lain.


Berbelanja tidak menjadi problem asal on point pada apa yang dikategorikan urgent dan needed. Selain daripada itu, sedekah dan infaq juga menjadi alasan utama. Lebih dari itu, nilai pentingnya dan kebermanfaatannya juga mesti menjadi landasan. Agar jangan sampai harta yang dibelanjakan tidak berdampak baik dan berdaya invest yang mampu menolong dan membantu diri kita dan orang lain.

Betul tidak? 


#ummuzaid

#belanjamurah

#belanjahemat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid