Dan Ai sungguh menggemaskan

Usianya 2,6 tahun. Namanya sungguh benar-benar Lazuardhi, birunya sungguh indah. Menggoda untuk digemesin dan senyumnya yang renyah menjadikan rupanya sulit benar-benar bisa dihindari. Semua orang memandangnya lucu,  ya...bund,  bukan kepedean,  tetapi begitulah kenyataan manis ini. Tingkahnya yang diluar dugaan,  bicara dan nyanyiannya yang kadang membuat bising telinga, tapi juga dirindukan. Rambutnya yang gondrong dan keriting,  bibirnya yang suka maju mundur cantik,  pipi tembem dan satu lagi,  alisnya rame,  melengkapi keimutannya sebagai anak laki-laki bungsu favorit keluarga besar.

Tapi,  jangan keburu melihatnya penuh pesona,  kalau tau aslinya juga,  kemauannya yang keras dan sulitnya diajak kompromi, bisa bikin sekampung bising. Dia bisa ngotot abis,  berteriak dan masyaAllah sok taunya gede banget. Kami berdua sering beradu pandang,  saling memaknai,  dan ujung-ujungnya bungsu ini menggunakan senjata mutakhirnya,  menangis. Ya... mendapatkan sesuatu dengan menangis. 

Dan tentunya saya harus kebal. Tidak ada anak yang boleh mengatur ibunya dengan tangisan. Ia bisa bicara,  tapi malas. Ia bisa menggunakan kode bahasa, tapi begitu proposalnya ditolak,  dia marah sejadi-jadinya. 

Inilah balita 2 tahunku,  hatiku push up sering dibuatnya,  kadang harus melangkah berirama demi memahami apa maunya, maksudnya dan pilihannya. keki dan greget,  memutar otak,  dan mencari berbagai tips dalam menghadapi egonya. Saya kadang tak kuasa,  pergi dan menghindar. Tarik nafas dalam,  lihat cermin,  kumpulin tenaga, cari bantuan abinya,  ini anak bikin saya extraordinary. 

Ai bukanlah pengalaman baru bagi saya,  tp kepribadiannya yang unik dan menarik adalah sesuatu yang istimewa bagi saya dan abinya. Betapa ia sering menggunakan kata tidak, konsep nilai yang kami ajarkan dipertaruhkan benar-benar disini. Kenapa ai begitu berbeda?

Ini sebenarnya biasa, hanya kami yang merasa tidak biasa. Ai mungkin sosok mungil lucu yang menghibur,  tetapi disisi lain,  dia anak yang banyak menguji kesabaran. Fase ego yang dilalui ini betul-betul mendidik abi dan umminya untuk tetap seimbang, meski kadang rasanya punggung susah berdiri tegak berkat kehebatannya memanjat dan bergerak. 

Ai dikarunia Allah bakat. Kami belum menggalinya dengan maksimal, ada banyak keterbatasan kami disini. Ada kecenderungan kami yang abai padanya hingga untuk mendapat perhatian kadang ia teramati melakukan hal-hal fantastis. Ya...dua abangnya sedang menjadi prioritas karena diusia banyak bertanya. Komunikasi yang intensif dan jelang sekolah dasar,  ini membuat perhatian saya banyak tertuju pada Zaid (sulung 5y)  dan Hanan (4y).

Ai bukan tidak terperhatikan,  hanya tingkatan saja yang berbeda serta kemampuan saya yang ternyata belum mumpuni untuk menangani tiga anak sekaligus dalam belajar. Ai sulit dikendalikan ketika ikut andil dalam kegiatan kedua abangnya. Dua orang yang sedang serius bisa demikian histeris hanya karena balita 2 tahun ini. 

Tak hanya saya dan abinya,  kedua abangnya kadang terjebak dalam pusaran emosi begitu Ai menghadirkan isengnya dalam bermain. Senang menjatuhkan mainan,  suka menyenggol, senang bermain kejar-kejaran,  bergumul dan berguling. ini kondisi bermain yang kadang sedang tidak mood bagi abangnya. Lego dan seni puzzle lebih memusatkan konsentrasi kedua abangnya. Atau ketika mewarnai, maupun bercerita. Ai sering membuyarkan konsentrasi. 

Begitulah bungsu 2 tahun kami. Polahnya membuat rumah kami tak pernah sepi. Saat dia tidur aman sedikit rasanya dunia,  bgitu kira2 ungkapan keduniaan saya. Begitu dia sakit,  hati teriris betul rasanya. Kalau dia tertawa seluruh dunia berubah menjadi biru ceria,  dan ketika dia mulai mengeluarkan bakatnya,  suasana bisa kuning bahkan merah. 

Lets to play dek ai,  kini dia sedang istirahat, sedikit flu,  dan malam membawa harapan kmi yang tinggi buatnya,  semoga soleh sampai akhir hayat nak,  kuat dan tetap istiqomah di jalan Allah apapun yang terjadi. 

Semoga sehat kembali besok sayang,  we all love u cinta...

Ummuzaid
6 oktober 2017





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid