Roti Ketawa

Haha...

Hust.. belum apa-apa udah ketawa...

Sebelumnya saya tanya dulu, siapa yang pernah makan ini roti ini? Betol kalian ketawa karena roti ini? Ah, yang bener?

Buat mamak-mamak yang nggak tahu, saya infokan ya mak...
Ini roti nggak dipanggang, apalagi dikukus. Ini roti digoreng, pakai minyak ya mak.. Digoreng pakai minyak sawit sama penjualnya, Jadi kalau kalian memang punya program diet sehat atau lagi upaya menurunkan berat badan, pikirkanlah makan roti ini.

Karena apa?

Ini bahan dasarnya adalah terigu dan gula, diberi soda kue dan air. Terus diulen, dibentuk sesuai ukuran - besar, sedang atau kecil - kemudian dibalur dengan wijen, dan akhirnya baru bisa digoreng. Dan kalau kalian makan roti ini bareng minum teh atau kopi kayak beberapa warung kopi tradisional di Pematang Siantar, Sumatera Utara - yang pernah saya lihat - yakinlah mak, diet mamak akan berabe. Jadi, tugas mamak hanya tinggal memilih, menikmati sedapnya roti ini atau timbangan naik.hahaha... *tuh kan.. efek roti ketawa



Roti yang saya foto ini adalah produksi sebuah industri rumah tangga di daerah Kampung Durian, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Soal pabrik rumahan ini saya nggak bahas ya mak...

Jadi, roti ini tuh lembut dan garing krenyes-krenyes kalau baru saja di goreng. Tapi kalau sudah semalaman, apalagi dalam malam-malam panjang sebuah penantian, roti ini jadi bertekstur lembut doang. Tidak seperti zaman saya kecil dulu, kira-kira 20-an tahun lalu, roti ini jadi keras beud. Kalau kalian hadiahkan ke nenek lekcum yang giginya tinggal dua, saya jamin giginya patah.

Roti ini sering saya jadikan oleh-oleh, karena di banyak tempat roti ini memang nggak ada. Di Kota Siantar, Sumatera Utara, roti ini sudah terkenal dan bahkan telah diberi nama Roti Ketawa Sambo, karena ada di persimpangan Sambo, di Jalan Asahan. Dan roti ini juga sudah melanglang buana sampai ke kota Medan di tempat saya tinggal, bahkan sampai ke jawa dan kalimantan berkat efek oleh-oleh. Kalau kalian mau cari googling aja deh, ketemu koq.

Qodarullah - boleh diartikan kebetulan yang direncanakan Allah - saya pernah makan roti ini yang varian original - ada varian pandan dan cokelat - rasanya gak beda jauh dengan yang saya beli di Tebing Tinggi. Kenapa yang di Tebing Tinggi lebih enak? Karena pabriknya persis di depan rumah kakak ipar saya. Jadi kalau pas main kesana, sering dihidangkan yang masih anget-anget baru saja selesai digoreng, langsung terasa renyahnya, istilah bulek crunchy mak...

Soal harga, roti ini nggak mahal mak. Biasanya setiap bungkusnya itu dihargai 10.000 rupiah. Bisa ukuran besar isi 10 biji, ukuran sedang 20 biji atau ukuran kecil 200 gram. Sama seperti harga roti ketawa sambo.
Murah kan mak?

Yakin deh... murahnya bikin mamak ketawa. hahaha...

#ummuzaid



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid