Sebaik-baik Mamak



Assalamualaikum Mak.. saya  mau bagi2 cerita ni Mak, tapi sebelumnya mau tanya dulu Mak. Boleh la mak bagi cerita juga di sini ya 😉

Mak... apakah sama menurut mamak2 sekalian, kemuliaan perempuan yang berjuang dari bilik rumahnya, memilih dengan segalanya tugas domestik nya, daripada bekerja di luar rumahnya, dengan ayat dan hadist ini mak...??

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً

“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).


الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya.” (HR. Tirmidzi 1183, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwaul Ghalil 273)

________
Tapi mak.. kalau ga ada dokter obgyn yang perempuan cemana mak? ga ada dokter yang perempuan buat anak2 perempuan kita, pening juga kan mak? sempat ga ada bidan dan perawat perempuan, kek mana bayanginnya mak? tambah pening kalau ga ada guru perempuan, Pekerja rumahtangga,  banyak la mak yang profesinya enak dikerjai sama perempuan.

__________
Mak... pusinglah akan tugas rumahtangga kita yang terbengkalai, yang banyak kita delegasi kan ke orang lain. Mamak ke dokter kayak datang nyembah Tuhan minta anaknya disehatkan, mamak bayar sekolah kayak minta ke Tuhan anaknya jadi pinter, mamak bayar orang kayak bayar Tuhan, modal dikit biar rumahnya dirawat baik-baik.

Mamak berjuang di luar rumah, bayi mamak titip ke orangtua, mertua, tetangga, kakak asuh,dll, giliran dia lebih sayang oranglain ketimbang mamak, mamak  kalap. Giliran sakit mamak sedih, giliran sehat mamak tinggal lagi. Kalau bayi bisa ngomong dia bilang, "mamak kira saya apa an?"

___________
Mak resahlah bila urusan dunia menyeret kakimu keluar dari rumahmu mak.. mereka yang diusir paksa dari rumahnya az tetap memilih tinggal mak, meski di atas puing2 reruntuhan. Mak... lu keluar rumah 8 jam sehari, libur buat hore-hore, kenapa mak?

___________
mak.. coba renungkan, sekalian  mamak tanya mereka yang resign dari kerjanya kenapa mak?

Mereka ngurangi kegiatan berbagi tiket surga ada mak. Mereka yang nyerah juga banyak mak, ada yang berhenti karena duit banyak anak ga ke urus mak, harta banyak rumahtangga amburadul, kerja tunggang langgang cuma dapet capek doank, (emang yang di rumah ga ada masalah serupa apa ya?)

Ada yang memilih berbakti pada suami setelah suaminya hampir betah liatin rumput tetangga mak... Ada juga yang karena menikah memilih fulltime mother khawatir ga amanah sama tugas "negara" mak, makanya resign.

Semua memilih kembali kepada amal terbaik mak, tentrem mak jiwa dan batinnya, jelas juga pilihan orientasi nya. Bukan money oriented, bukan fashion oriented, bukan disorientasi la mak...

____________
Kita itu parfume rumahtangga mak.. (kata saya), kalo kita "wangi" senang penghuni pulang ke rumah mak, kalau "bau" mak pikirlah cemana.

Jadi kalau mamak pun ga doyan di rumah, siapa yang mau pulang mak? bingung saya mak... Ditambah anak uda baligh mak, dia absen cuma antrian duit mak, nelangsa badai lah mak kalau uda begini.

___________

Hadist ini tentang Asma’ binti Yazid Al-Anshariyah radhiallahu ‘anha,
أنها أتت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وهو بين أصحابه، فقالت: بأبي وأمي أنت يا رسول الله، أنا وافدة النساء إليك، إن الله عَزَّ وَجَلَّ بعثك إلى الرجال والنساء كافة، فآمنا بك وبإلاهك، وإنا معشر النساء محصورات مقصورات، قواعد بيوتكم، ومقضى شهواتكم، وحاملات أولادكموإنكم معشر الرجال فضلتم علينا بالجمع والجماعات، وعيادة المرضى، وشهود الجنائز، والحج بعد الحج، وأفضل من ذلك الجهاد في سبيل الله عَزَّ وَجَلَّ وإن الرجل إذا خرج حاجا أو معتمرا أو مجاهدا، حفظنا لكم أموالكم، وغزلنا أثوابكم، وربينا لكم أولادكم، أفما نشارككم في هذا الأجر والخير؟
“bahwa dia mendatangi Rasulullah, sementara beliau sedang duduk di antara para sahabatnya. Asma’ berkata, “Aku korbankan bapak dan ibuku demi dirimu ya Rasulullah. Saya adalah utusan para wanita di belakangku kepadamu. Sesungguhnya Allah mengutusmu kepada seluruh laki-laki dan wanita, maka mereka beriman kepadamu dan kepada Tuhanmu. Kami para wanita selalu dalam keterbatasan, sebagai penjaga rumah, tempat menyalurkan hasrat dan mengandung anak-anak kalian, sementara kalian – kaum laki-laki – mengungguli kami dengan shalat Jum’at, shalat berjamaah, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, berhaji setelah sebelumnya sudah berhaji dan yang lebih utama dari itu adalah jihad fi sabilillah. Jika lah seorang dari kalian pergi haji atau umrah atau jihad maka kamilah yang menjaga harta kalian, yang menenun pakaian kalian yang mendidik anak-anak kalian. Bisakah kami menikmati pahala dan kebaikan ini sama seperti kalian ?”
فالتفت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إلى أصحابه بوجهه كله، ثم قال: ” هل سمعتم مقالة امرأة قط أحسن من مساءلتها في أمر دينها من هذه؟ ” فقالوا: يا رسول الله، ما ظننا أن امرأة تهتدي إلى مثل هذا.
Nabi memandang para sahabat dengan seluruh wajahnya. Kemudian beliau bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar ucapan seorang wanita yang lebih baik pertanyaannya tentang urusan agamanya daripada wanita ini?” mereka menjawab, “Ya Rasulullah, kami tidak pernah menyangka ada wanita yang bisa bertanya seperti dia.”
فالتفت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إليها فقال: ” افهمي أيتها المرأة، وأعلمي من خلفك من النساء، أن حسن تبعل المرأة لزوجها وطلبها مرضاته، واتباعها موافقته، يعدل ذلك كله “.فانصرفت المرأة وهي تهلل
Nabi menengok kepadanya dan bersabda, “Pahamilah wahai ibu. Dan beritahu para wanita di belakangmu bahwa ketaatan istri kepada suaminya, usahanya untuk memperoleh ridhanya dan kepatuhannya terhadap keinginannya menyamai semua itu.” Wanita itu berlalu dengan wajah berseri-seri.3

________________

Ketika wanita harus ikut membantu berjihad di peperangan

Boleh bagi wanita untuk ikut membantu dalam peperangan asalkan aman dari fitnah, tidak membuat kesulitan dan bermanfaat bagi para mujahidin. Sebagaimana hadits. Rabi’ bintu Mu’awwidz radhiallahu’anha , beliau berkata
كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم نسقي ونداوي الجرحى ونرد القتلى إلى المدينة
“Dahulu Kami para wanita (ikut berperang) bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, kami memberi minum dan mengobati orang yang terluka dan mengurusi jenazah untuk dipulangkan ke Madinah”4
Imam Al-Sarakhsi Al-Hanafi rahimahullah berkata,
ولا بأس بأن يحضر منهن الحرب العجوز الكبيرة فتداوي الجرحى , وتسقي الماء , وتطبخ للغزاة إذا احتاجوا إلى ذلك , لحديث عبد الله بن قرط الأزدي قال : كانت نساء خالد بن الوليد ونساء أصحابه مشمرات , يحملن الماء للمجاهدين يرتجزن , وهو يقاتل الروم
“Tidak mengapa menyertakan wanita dan wanita tua untuk ikut dalam peperangan. Mereka mengobati orang yang terluka, memberi inum dan memasak makanan bagi orang yang berperang jika para mujahidin membutuhkan mereka. Terdapat hadits dari Abdullah bin Qarth Al-Azdi, ia berkata: ‘istri Khalid bin Walid dan istri sahabatnya ikut juga dalam peperangan, mereka mengangkat air mujahidin. Ketika itu dia (khalid) sedang berperang dengan Romawi.”

____________
Mak... untuk perang az kita ada Syarat Ketentuan Berlaku (SKB) nya mak... Mamak kalau belanja suka baca SKB juga kan mak, cemana biar kantong mamak ga berkurang isinya. 😉 Coba lah mamak timbun kantong akhirat mamak ya kan 😘

_______
#ummuzaid
Seimbang itu baik mak, walau memang ga mudah kalau ga ada ilmunya, jadi sibuk di tengah2 pun ga tau arah jadi payah juga. Jadilah madrasah, anak-anak tau kemana harus pulang dan bertanya. 🤗 (berat memang perjuangan kita mak, bersabarlah mak, pro aktif terhadap takdir Allah)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid