Kalau sering misscomunications

Komunikasi bukan hanya menyoal bagaimana pesan bisa tersampaikan,  merancang ide dan gagasan agar tersalurkan dengan baik,  kemudian sampai pada siapa yang menjadi lawan bicara. Jauh lebih penting komunikasi itu bicara tentang bagaimana lawan bicara mengerti dan memahami pesan sesuai yang diharapkan.

Jika berkomunikasi secara tidak langsung bertatap muka,  via voice,  gunakan nada rendah, tenang dan tidak tergesa-gesa. Kalau anda bukan orang yang senang ngobrol, sedang marah dan tidak bisa tenang,  jangan angkat telp, tarik nafas dan tulis saja pesan singkat. Jika terpaksa, gunakan waktu sebaik mungkin untuk menyampaikan pesan sesingkat dan sepadat mungkin,  karena jika terlalu lama bicara bisa jadi nada suara anda tidak enak didengar. Ingat,  anda dikenali melalui nada bicara,  lawan bicara mampu mengenali suara gaduh dalam pikiran dan perasaan anda. Namun bila anda senang bicara,  hati-hati banyak sekali orang yang telinganya mudah panas.  Atau anda bicara tidak pada waktunya,  jangan kesal jika anda ditanggapi,  atau suara anda dibiarkan jadi pajangan di ruang tamu,  letak lalu tinggalkan. Jadi perhatikan,  tidak semua kecakapan berbicara itu berguna di segala waktu,  meski anda merasa benar-benar ahlinya. Perhatikan intonasi dan pengucapan,  samakan nadanya dengan pilihan kata, pandai-pandai mengaturnya seirama.

Jika berkomunikasi tidak langsung bertatap muka,  via visual, Gunakan kalimat sederhana, tidak bertele-tele, boleh panjang namun perhatikan pada siapa anda menuliskan pesan, tidak semua lawan bicara senang membaca,  jika tulisan anda jelek jangan tulis tangan, sebab ide sebriliant apapun tetap tidak akan pernah dibaca (kecuali terpaksa) jika tulisan anda terlalu berserakan. Tidak banyak kalimat panjang yang efektif bila anda senang ngobrol dan tipe to the point. Jadi hindari banyak menulis,  namun jangan terlalu singkat sebab pendeknya jawaban anda sering diartikan marah,  pelit dan sombong. Jadi hati-hati bila menggunakan kata OK dan YA jika lawan bicara anda seorang wanita,  karena dia bisa kesal pada anda tanpa alasan.

Jika berkomunikasi langsung. Bercerminlah sebelum anda berbicara,  tampilan yang tidak menarik lebih dulu menjustifikasi anda. Padahal anda keren,  smart dan siap tempur,  jika berbicara dihadapan khalayak ramai tidak energik,  kusut dan belum mandi,  percayalah beberapa orang akan memandang underestimate pada kepribadian anda. Jadi jagalah mata lawan bicara. Perhatikan bahwa penampilan anda tepat,  gesturenya baik,  nada dan pilihan kata seirama. Lalu ingat baik-baik bahwa anda dikenali lebih dulu lewat cover maka beri etalase yang pas agar ide dan gagasan anda di dengar dan keinginan serta harapan anda tercapai. Anda butuh agar orang memiliki makna yang sama dengan anda bukan? Itulah tujuan komunikasi sebenarnya.  Persamaan makna.

Komunikasi merupakan ilmu dasar yang sudah dimiliki manusia sejak lahir.  Namun bagaimana berkomunikasi dengan tetap manusia harus belajar.  Untuk mendapat persamaan makna,  biasakan mendengar lebih dahulu,  biasakan tidak menyela,  agar anda tahu,  bahwa komunikasi yang terjadi dengan lawan bicara merupakan cara anda mengenali maksud dan tujuan lawan bicara,  bukan anda sendiri.  Mendengar dalam konsep visual (membaca tulisan,  mimik dan gesture) adalah bagian dari cara manusia belajar.  Jika anda ingin ide dan gagasan anda dikenali,  dipelajari dan dikembangkan, menulislah.  Karena menulis adalah bagian dari berkomunikasi dengan siapapun yang tidak pernah anda jumpai,  tapi dia mengenali anda. Bukankah terkenal menjadi harapan bagi banyak orang,  maka menulis adalah salah satu caranya. Jika anda ingin bermanfaat. Menulislah. Karena menulis saja pun bermanfaat bagi diri sendiri, apalagi orang lain.

Ummu zaid
28 maret 2017 pukul 2.30 pagi
Medan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid