Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Coba kita perhatikan yuukkk...

Sedikit sekali pembersih wajah yang dilabeli dengan nama SABUN saat dia bukan berasal dari hasil saponifikasi. Karenanya kita lebih sering menemukan istilah foaming facial wash atau face cleanser, bukan SOAP. Ini terjadi pada produk yang menggunakan detergen sebagai pengganti buih atau busa.


Kamu mau tahu, kenapa? 

Sejak negara api menyerang dan saat dunia mulai dikuasai oleh segelintir makhluk dari hasil revolusi industri (kupikir), maka kita pun telah sulit menemukan keturunan yang bersanad atas perkawinan antara Lye, water dan oil. 

Saponifikasi adalah proses yang selalu mereka hindari atas nama memangkas biaya produksi. Ya, ketiga bahan utama savon (asal kata sabun) itu lebih mahal, dan lagi pula membutuhkan waktu yang lebih panjang ketimbang mengadon bahan pembusa dalam wadah steinless raksasa. 

Sejak pertumbuhan pabrik-pabrik megah dan keinginan manusia untuk menekan harga supaya untung besar, penelitian pun terus dijalankan untuk menemukan bahan pengganti sabun, meskipun hal itu sering merugikan orang lain dan alam ini.

Ditemukan oleh Ilmuan Muslim

Lye, water dan Oil. Merekalah perpaduan yang fitrah atas nama sabun yang sesungguhnya. Ditemukan orang cerdas — Ilmuwan Muslim asal Andalusia (Spanyol) yang namanya harum sampai hari ini. Dialah Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Dia meracik sabun pertama kali hingga kita mengenalnya hari ini. Sampai kemudian bangsanya pula yang mulai mengajarkan kebiasaan baik bagi bangsa eropa yang tidak mengenal kebiasaan mandi. 

Sabun yang lahir dari tangan seorang muslim itu merupakan awal sejarah industri sabun yang besar bagi bangsa eropa, terutama mereka yang berada di kawasan mediterania sebagai generasi permulaan. Sabun yang berasal dari minyak laurel dan zaitun itu kemudian diproduksi oleh pabrik-pabrik di Seville pada abad ke-10.

Sabun Aleppo

Kalian tahu sabun Aleppo? Dialah generasinya yang kini yang tak jauh berbeda dengan nenek moyangnya dulu. Sabun yang khas dari tanaman asli di sana ini masih menjadi primadona sampai sekarang. Warnanya yang khas hijau, dan pembuatannya yang masih tradisional membuat sabun ini tetap berkelas. Dan dari sabun ini pula sejarah sabun castile dimulai. 

Awal mula Sabun Kerajaan

Ketika akses mendapatkan minyak laurel mulai dijauhkan dari para pembuatnya, maka para soapmaker mulai menghilangkan minyak laurel dari formulasi sabun bersejarah tersebut saat itu.

Lalu mereka hanya membuat sabun dari minyak zaitun yang kemudian dikenal dengan nama sabun castile. Disebut demikian karena sabun ini diproduksi secara massal dalam jumlah yang besar di wilayah Mahkota Castile, tempat dia diekspor ke berbagai sudut Eropa

Dari dulu hingga sekarang, sabun tidak lain adalah alat bantu yang mampu membersihkan dan merawat kecantikan, tanpa harus menciderai kulit pemiliknya. 


Sabun yang sesungguhnya juga adalah pagar betis atas kekhawatiran perempuan yang akan memasuki usia 40 tahun. Dimana flek dan kerutan, kulit kering dan berkerak, akan muncul bersamanya. Namun dengan adanya sabun, maka sel kulit mati yang tertimbun (penyebab kulit kusam sehingga tampak menua melebihi usia), akan terbilas habis setiap hari sebagai tahap awal perawatan untuk meremajakannya kembali.


Jika sulit dipercaya, setidak-tidaknya sabun  bisa menahan lajur terbuangnya sebum oleh harsh chemical dan alhokol yang tidak ramah. Ketika kita pikir kita ingin memiliki skin barrier yang berkualitas, alih-alih dia sudah terkikis dengan kehilangan sebum saat membersihkan wajah.


Waduuuhh... 



#ummuzaid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid