Curing & Jelang Baligh

Antara Masa Curing dan Jelang Baligh
(Ternyata sabun dan manusia punya kesamaan)



----------------------------
Gara-gara istilah curing, di tambah sebelumnya dapat ilmu parenting "pendidikan jelang baligh" dari couple trainer ummi Kurniasari Mulia and abi Ibrahim abi imam, pikiran saya jadi eksis alias tak mau beranjak dari masa pertumbuhan manusia. (Kalok gak ditulis gak bisa melampiaskan sist..)

Jadi begini, masa kanak-kanak menuju baligh, itu kan dari anak kecik menuju orang dewasa. Semua manusia jelas melewatinya, artinya Allah memberi masa bagi semua orang untuk bertumbuh/berubah jadi dewasa lalu lebih berdaya guna.

Kenapa saya bilang dewasa itu lebih berdaya guna?

Tanpa baligh, seorang insan tidak akan diberi amanah yang lebih besar. Tanpa baligh, tak kan jatuh ketentuan syariat Islam pada dirinya. Artinya, fase dewasa adalah fase dimana manusia punya kelebihan potensial yang lebih banyak atas pertanggungjawaban yg lebih besar, dibandingkan ketika dia masih kanak-kanak.

Logikanya, apakah seseorang boleh diamanahi pertanggungjawaban sebelum iya baligh?

Jawabannya boleh, karena sedari kecil setiap anak bisa diamanahkan merawat diri. Contohnya melalui pembelajaran tentang tata-cara berthaharah sesuai syariat. Sedini mungkin anak diajak/dilatih pandai untuk segala urusan ke kamar mandi. Ini adalah bentuk pemberian amanah paling penting bagi anak kecil.

Pertanyaannya,  apakah sama kapasitas tanggung jawab yang jatuh pada orang dewasa dengan anak kecil? Apakah seorang anak kecil bisa diamanahi mengurusi perihal orang dewasa? Apakah seorang anak kecil bisa di beri amanah perihal khalayak dalam skala besar atau kecil?

Ya nggak donk... Anak kecil biasanya hanya diminta bertanggung jawab atas dirinya saja, sedang amanah selain itu musti merujuk pada kemampuan si anak. Tengok-tengok dulu istilah orang Medan. 😂

Jangankan anak kecil, orang dewasa pun musti tengok-tengok dulu sebelum dikasi tanggung jawab. Karena ini nih...

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.” Ada seorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.” (BUKHARI – 6015)

Seorang yang sudah baligh, namun tidak ahli pada bidangnya, ora iso di titipkan visi misi yang mengemban banyak tugas atas satu pekerjaan spesifik. Itu sama aja dengan memberikan hal mudharat bagi sesuatu yang mestinya bisa memberi manfaat besar, cuma.... jangan sampe terkena pepatah, "karena salah letak posisi orang, rusak warga sebelanga." 🤭

Begitu juga dengan sabun yang kita buat. Sabun yang belum menghabiskan curing times belum bisa disebut sabun yang berguna lebih banyak. (Ada jelang baligh juga sabun ini rupanya...)

Manusia punya masa tunggu untuk berguna sebagai pengemban amanah dan bermanfaat lebih besar. Dan sabun juga punya masa tunggu (curing) untuk berguna sebagai alat membantu kebersihan.

Bedanya adalah, menunggu manusia baligh itu hitungan belasan tahun, sedang masa tunggu sabun itu hitungan hanya minggu.

Owala ... Curing itu masa tunggu to...

Iya... 🤣🤣🤣

Biar lebih jelas opo itu curing, yok lanjutkan baca lagi... ((( Eng ing eng....)))

Sabun dalam proses saponifikasi dengan metoda cold process, butuh masa curing lebih lama jika dibandingkan dengan metoda hot atau melt process. ( Metoda bikin sabun ada 3 ya...)

Metoda cold process sangat bermanfaat dalam menjaga kandungan nutrisi dari bahan alami agar tidak mudah rusak. Sangat berbeda dengan metoda hot atau melt process dimana masa curingnya jauh lebih singkat, cukup 2-3 hari aja, dan kandungan nutrisi untuk kulit ikut menguap bersama proses pemanasan.

Sabun dengan cold process mirip buah tanpa dikarbit, mirip manusia tanpa dipupuk agar lekas dewasa. 🤣🤣🤣🤣
Dia butuh tumbuh matang (melewati masa curing) agar manfaat yang diperoleh si pengguna jauh lebih baik.

Sebelum masa curing usai, sabun belum boleh dipakai ya mak... Kayak anak-anak perempuan, belum ada kesiapan mengemban amanah jadi ibu rumah tangga. 😂

Sabun yang belum lulus masa curing ini, jika dipakai bisa berdampak buruk pada kulit, kayak gatal-gatal yang malah bisa menyebabkan sakit kulit. Kayak wakil rakyat yang gak amanah, bisa merusak negara. ( Loh eh...)

***Lebih detail tentang sabun atau sapon (asal katanya dari saponifikasi)

Jadi gini... ((( Koreksi ya kalo salah...modal saya cuma dulu 3 tahun belajar kimia masa SMA, anak IPA🤣🤣🤣)))

Sebelumnya saya kasi tahu dulu bahwa Alkali/alkholi/soda api, yang merupakan bahan dasar pembuatan sabun jenis apapun, ialah suatu zat basa yang larut dalam air, biasanya memiliki pH lebih dari 7. (Buka primbon ya mak.. tentang pH biar bisa bantu koreksi saya.)

Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH). Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan sabun lembut yang jika dilarutkan ke dalam air akan menjadi sabun cair.

Kita tidak bisa melepaskan penggunaan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun pasti tetap menggunakan alkali.

Sekarang kita akan cerita saponifikasi, which means it is, percampuran asam lemak dengan alkali, merupakan suatu proses dimana asam lemak direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.

Rumusnya begini;
 alkali + asam lemak = sabun + gliserol/gliserin.

Nah.. ketika saponifikasi sudah terjadi, alias alkali sudah tercampur, maka masa curing telah dimulai. Ialah merupakan fase masa tunggu agar sabun menjadi padat/keras dan alkali bebas menguap ke udara secara alami. Dalam cold process, masa curing bisa memakan waktu kurang lebih 3 – 4 minggu.

Kenapa musti ada masa curing? Pake aja kenapa?

Jadi gini, ketika alkali sudah di mix dengan asam lemak dengan bantuan air (plis.. bukan air sumur atau air keran ya) sebenarnya proses saponifikasi masih belum selesai. Artinya sabun yang kita buat belum bisa digunakan karena masih ada kandungan alkali bebasnya.  Kandungan inilah yang tak bisa diamanahi untuk membantu membersihkan kulit, tapi malah mencederai kulit. (Sabunnya belum dewasa🤣)

Untuk menguji apakah masih mengandung alkali bebas bisa dilakukan tes pH, sebelum 3-4 minggu biasanya pHnya ini masih tinggi sehingga levelnya masih belum aman bagi kulit.

Dalam masa tunggu ini (kayak masa iddah juga ya...) kandungan air yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan sabun yang keras namun tetap lembut di kulit.

Kalau mau pake sabun sebelum curing selesai, selain gatal-gatal bisa rugi juga karena sabunnya lekas habis kenak air. (Gitu lho...)

Jadi, setelah sabun dituang ke dalam cetakan musti dibiarkan/diangin-anginkan agar segera melepaskan kandungan alkalinya ke udara bebas.

Ingatnya ya tunggu sampe 3-4 minggu aja biar sabun itu amanah bikin kulit bersih, suci dan lembab. Bukan belasan tahun ya kayak manusia 🤣🤣🤣

#ummuzaid
Selanjutnya saya akan ceritakan tentang sabun yang beredar di pasaran, ada juga sabun sampah yang biasanya banyak dipakai sampe 7 turunan dan sabun horang kaya.. 😆






*"Jangan kelen pegang akuh dulu," katanya, kalo maksa gatal2 kelen nanti 😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Seperti yang Kamu Pikir

Sabun Cuci Muka Berjerawat

Sabun Ummuzaid